Monday, November 20, 2006

Configurasi squid di Fedora Core 4

Tutorial ini hanya menjelaskan cara mengconfigurasi squid bukan cara menginstall squid dari .tar.gz karena di squid di fedora core 4 defaultnya sudah terinstall, jadi yang harus kita lakukan hanya mengconfigurasinya. yang perlu disiapin adalah berapa space yang dialokasikan buat squidnya dan bakal di tarok dimana.
misalnya

port : 3128 8080 3127 (tiga port)
space : 3 G (3072M)
alokasi di : /home/cache/squid
network yang diallowed untuk mengakses proxy : 172.17.3.0/24 dan 192.168.0.0/24

configurasi dari root:
1.cd /etc/squid
2.backup configurasi squidnya :

[root@cachak squid]#cp squid.conf squid.conf.org
[root@cachak squid]#cd

3.buat folder /home/cache/squid setelah itu ownernya digantikan ke user squid

[root@cachak ~]#mkdir -p /home/cache/squid
[root@cachak ~]#chown -R squid:squid /home/cache/squid

4.buat folder cache_dir

[root@cachak ~]#mkdir /home/cache/squid/spool
[root@cachak ~]#chown -R squid:squid /home/cache/squid

5.selanjutnya adalah mengconfigurasi squid.conf dan bagian2 yang perlu di edit dari squid.conf adalah
a. edit http_portnya yaitu bagian

# http_port 3128 

menjadi

http_port 3128 8080 3127

b. edit access.lognya

# cache_access_log /var/log/squid/access.log

menjadi

cache_access_log /home/cache/squid/access.log

c. edit cache lognya

# cache_log /var/log/squid/cache.log

menjadi

cache_log /home/cache/squid/cache.log

d. edit cache_store_log

# cache_store_log /var/log/squid/store.log

menjadi

cache_store_log /home/cache/squid/store.log

e. edit memori yang dialokasikan buat menjalankan squidnya, sesuaikan dengan kemampuan squid servernya :)

# cache_mem 8 MB

menjadi

cache_mem 16 MB

f.edit cache dir nya, arahkan sesuai dengan langkah no 5 dan juga space alokasinya yaitu 3072 M

# cache_dir ufs /var/spool/squid 100 16 256

menjadi

cache_dir ufs /home/cache/squid/spool 3072 16 256

g.nah sekarang tinggal nambahin network yang mau di allowed untuk access proxy servernya
cari bagian :

#Recommended minimum configuration:
acl all src 0.0.0.0/0.0.0.0
acl manager proto cache_object
acl localhost src 127.0.0.1/255.255.255.255
acl to_localhost dst 127.0.0.0/8
acl SSL_ports port 443 563
acl Safe_ports port 80 # http
acl Safe_ports port 21 # ftp

acl Safe_ports port 443 563 # https, snews
acl Safe_ports port 70 # gopher
acl Safe_ports port 210 # wais
acl Safe_ports port 1025-65535 # unregistered ports
acl Safe_ports port 280 # http-mgmt
acl Safe_ports port 488 # gss-http
acl Safe_ports port 591 # filemaker
acl Safe_ports port 777 # multiling http
acl CONNECT method CONNECT

dibawah acl localhost src 127.0.0.1/255.255.255.255, tambahkan network yang akan di allowed

acl net1 src 172.17.3.0/255.255.255.0
acl net2 src 192.168.0.0/255.255.255.0

setelah itu supaya net1 dan net2 td bisa mengakses squid maka tambahkan http_access allow
cari baris :

# And finally deny all other access to this proxy
http_access allow localhost
http_access deny all

diantar http_access allow localhost dan http_access deny all tambahkan :

http_access allow net1
http_access allow net2

baris ini bisa ditarok di atas http_access allow localhost atau dibawah http_access allow localhost yang penting diatas http_access deny all

6.setelah itu simpen. lalu start squid nya

[root@cachak ~]#/etc/init.d/squid start

7.setelah itu gunakan testing squidnya menggunakan browser sambil di lihat acess log nya

[root@cachak ~]#tail -f /home/cache/squid/access.log

Friday, October 20, 2006

Koneksi Internet dengan CDMA Handphone

Teknologi internet tidak saja merambah pada kecepatan, tetapi mulai di sajikan pada teknologi handphone. Pada artikel kali ini dibahas sedikit mengenai kecepatan koneksi dengan CDMA dan kemudahan menginstall handphone menjadi sebuah modem PC.

Koneksi CDMA pada saat ini dapat mencapai 230Kbps untuk koneksi dan kecepatan download 15KB/s (153Kbps). Untuk perbandingan, kecepatan CDMA telah mencapai 3X sistem koneksi dial-up dan sudah separuh dari sistem koneksi cable modem. Memang belum cepat, tetapi cukup lumayan bila anda memiliki area yang tidak terjangkau oleh cable modem atau ADSL modem. Solusi ini setidaknya dapat menyajikan sebuah koneksi internet dimana saja dan kapan saja yang cukup mengunakan handphone untuk dijadikan sebuah modem bersama sebuah PC.

Tahapan untuk menginstall dengan Handphone CDMA :

  1. Persiapan untuk membuat Com Port, komunikasi modem dilakukan melalui Com Port dan digunakan cable data untuk difungsikan sebagai Com Port. Caranya dengan merubah fungsi dari USB Cable data menjadi sebuah COM pada PC
  2. Mengenal Handphone sebagai Modem. Setting driver dari install driver setelah dibukanya Com Port maka software WinXP dapat mengenal Handphone sebagai Modem
  3. Proses untuk koneksi Network pada Windows XP, setelah COM port dan Modem selesai di Install, proses terakhir adalah memasukan fungsi koneksi dari Modem sebagai koneksi ke Internet.

Perlengkapan untuk koneksi Internet dengan Handphone CDMA

Untuk perlengkapan, pada percobaan ini digunakan:

  • Prolific GW-DKU-001- Compatible Cable data DKU5 Nokia
  • Nokia CDMA 6585
  • Starone CDMA Prepaid

Untuk perlengkapan PC:

  • Pentium P4 2.4C @ 3.3Ghz
  • Corsair memory 1GB TwinX PC320
  • Asus P4C800-D
  • Gigabyte Radeon 9800 Pro
  • Seagate 120GB SATA Harddisk
  • USB port internet ICH5
  • Flatron L1710B LCD monitor
  • Zalman ZM-400B APS

Fungsi Cable data selain menjadi simulasi Com Port, juga difungsikan sebagai fungsi tranfer data dari handphone ke PC. Sedangkan modem difungsikan sebagai modem pada koneksi internet dari PC. Pada gambar dibawah ini adalah cara pemasangan Cable Data pada bagian bawah handphone dan dihubungkan pada USB port.

Tahap pertama : menginstalll COM port dari Prolific data cable

Seperti pada PC, bila sebuah perangkat modem akan melalui port atau USB port. Untuk sistem CDMA melalui cable data juga perlu diaktifkan Com port yang ditanamkan pada USB Cable Data.

Tahap awal dibawah ini adalah cara menginstall driver USB yang disimulasikan sebagai Com port untuk menghubungkan koneksi PC ke Handphone.

Kami mengunakan Cable Data Prolific , lebih mudah menginstall dibandingkan original Cable Data dari DKU-5 yang memerlukan driver ukuranbesar. Anda cukup memasangkan Cable Data Prolific dan Windows akan meminta driver USB port untuk mengenal Cable Data Prolific seperti pada gambar dibawah ini.

Setelah memasukan CD dan menginstall, maka akan tampil Com port baru pada Device manager. Artinya installasi dari driver Com port Prolific sudah aktif dan siap digunakan untuk menghubungkan handphone ke USB port.

Pada tahap ini anda telah selesai membuat Com port baru melalui Cable Data yang nantinya Com Port akan digunakan sebagai penghubung dari Handphone sebagai modem dan Com port untuk koneksi antara PC dan Modem / Handphone. Cable data merubah fungsi USB port menjadi Com Port pada sistem operasi

Tahap kedua : Menginstall Modem untuk Handphone melalui Cable Data

Selanjutnya memberikan pengenalan untuk pemakaian Com port bagi modem, click Phone and modem pada control panel

Maka akan tampil pilihan seperti pada gambar dibawah ini

Masuk ke bagian modem. Pada gambar dibawah terdapat sebuah modem dengan chip-set untuk dial-up dan tidak ada hubunganya dengan artikel ini. Untuk penambahan modem yang difungsikan pada Handphone, anda cukup memilih ADD dan jangan lupa click untuk Don't Detect My modem. Karena modem harus di install driver secara manual

Masuk kebagian pencarian nama modem, click bagian Have Disk untuk menginstall driver modem baru pada Handphone

Selanjutnya masukan driver handphone anda, sistem driver ini tidak standard. Dan anda dapat mendownload driver dari masing masing produk handphone yang anda gunakan

Bila anda mengunakan Nokia, maka akan ditampilkan 3 pilihan. Untuk koneksi Internet anda cukup mengclick bagian 3G sebagai driver modem CDMA anda

Selanjutnya memberikan port untuk modem anda yang telah di Install, pada gambar dibawah ini memperlihatkan pilihan Port 6 untuk Prolific cable data yang akan dikenal oleh System operasi Windows untuk mengaktifkan Com 6 bagi modem Handphone

Selesai proses ini anda telah memiliki 2 modem, pertama modem dial up dari Lucent dan kedua modem Nokia melalui Handphone dan Com port dari koneksi Cable Data

Pada tahap ini anda telah selesai menginstall Com port dari sistem operasi Windows dan mengenal modem anda untuk digunakan sebagai koneksi ke handphone.

Tahap ketiga : Menginstal koneksi Internet untuk Window untuk CDMA modem

Seperti anda mengunakan modem dial up atau ethernet broadband, masing masing hubungan network juga diperlukan jenis koneksi dan jenis yang anda butuhkan

Untuk koneksi ke Internet, cukup mengunakan Wizard dari Windows XP. Anda masuk kebagian Control Panel dan click Network Connection

Anda cukup mengclick bagian Create New Connection pada sub menu Network Connection

Selanjutnya akan muncul Wizard Connection, dan click Next

Pilih koneksi langsung ke Internet

Dan masukan setup untuk koneksi manual

Pilih dial-up, karena mengunakan sistem Handphone seperti telepon dan anda perlu melakukan dial nomor manual untuk koneksi melalui handphone CDMA

Pilih modem yang telah anda install seperti gambar dibawah ini untuk hubungan internet melalui Handphone CDMA

Masukan nama koneksi, misalnya Starone CDMA seperti pada gambar dibawah ini

Masukan nomor untuk hubungan internet ke Provider, untuk Starone mengunakan nomor 777

Proses hampir berakhir, masukan nama login dari Provider, pada Starone diminta untuk nama login : starone dan password : indosat. Masing masing login dan password berbeda pada setiap provider

Selesai pada tahap untuk membuat icon modem pada Dekstop Windows dan modem handphone anda siap dihubungkan ke internet provider

Untuk melalukan koneksi anda cukup mengclick koneksi yang telah anda buat seperti mengunakan koneksi dial-up

Bila setting seluruhnya benar, maka koneksi anda akan terhubung langsung ke provider CDMA. Pada gambar bawah terlihat kecepatan koneksi 230Kbps.

Tahap keempat : Informasi kecepatan koneksi dengan teknologi CDMA

Untuk kecepatan , koneksi internet melalui CDMA akan mencapai 230Kbps atau sekitar lebih dari 15KB/s. Dan kecepatan ini setara dengan kecepatan 3X dari koneksi dial up atau hampir sepertiga kecepatan koneksi cable modem. Pada gambar bawah capture ketika handphone sedang dihubungkan ke provider. Pada test melalukan download, kecepatan mencapai 12-15KB/s lebih, tentunya kecepatan ini tergantung dimana anda membuka sebuah website dan lokasi server. Kelemahan pada internet melalui handphone CDMA masih memiliki kelemahan, dimana kecepatan upload lebih kecil dibandingkan kecepatan download

Untuk ping delay, koneksi sistem CDMA yang diuji cukup cepat dan tidak banyak berbeda dengan koneksi melalui Dial-up telepon biasa.

Dibawah ini adalah hasil koneksi dan kestabilan ketika mendownload mengunakan Handphone CDMA melalui sistem operasi Windows XP

Result : Kemajuan teknologi Internet untuk koneksi CDMA

Setidaknya, kemampuan koneksi yang lebih cepat dan dapat digunakan secara mobile akan memudahkan pemakai Internet di Indonesia. Bila dikatakan teknologi CDMA untuk koneksi Internet untuk kegiatan umum seperti browsing, email tentunya sudah memadai, tetapi dikatakan cepat mungkin belum cukup. Adanya teknologi ini akan lebih menghemat biaya, khususnya penawaran tarif flat untuk koneksi bulanan yang lebih murah dibandingkan mengunakan sistem Dial-up konvensional dengan tarif selangit serta lebih lambat bahkan sangat buruk pada suatu area tertentu.

Tetapi mengunakan handphone CDMA untuk koneksi Internet tidak lepas dari kendala lain walaupun tidak terlalu signifikan, kekuatan koneksi internet tidak lagi tergantung pada baik buruk nya jaringan, melainkan baik tidaknya cuaca serta kekuatan baterai handphone anda.

Note: Koneksi internet dengan CDMA memerlukan informasi setup dari masing masing provider serta jenis produk dan driver. Artikel ini sedikitnya dapat menjelaskan bahwa koneksi CDMA menjadi solusi baru dengan kecepatan lebih baik dibandingkan Dial-up, dan kemudahan mengunakan koneksi melalui CDMA untuk Internet.

Sebelum mengunakan CDMA untuk koneksi internet, sebaiknya melakukan evaluasi dimana anda berada. Dan periksa kekuatan signal dari BTS provider. Teknologi CDMA memiliki 3 pilihan yaitu signal Digital, Analog dan 1X. Untuk internet dibutuhkan koneksi 1X dan akan terlihat pada display handphone anda

Sistem koneksi internet via handphone juga dapat dilakukan dengan OS Win98. Dengan persyaratan, koneksi cable data harus memiliki driver bagi Win98 agar mendapat COM port untuk penghubung ke Handphone. Dan intall modem handphone sama seperti melakukan install modem dialup. Kecepatan 15KB/s tidak dipengaruhi oleh jenis versi USB 1.1 pada Windows 98

Kemampuan Handphone memiliki kemampuan terbatas karena mengunakan sistem transmisi, dan kemungkinan kerusakan terjadi pada Handphone dapat terjadi bila dipakai secara berlebihan.

Untuk Nokia 6585, dari laporan pemakai hanya mampu bertahan antara 1-2 jam. Dan informasi lain untuk kekuatan handphone terbaik dipegang oleh Modotel dengan kemampuan transmit 3-4 jam dan ketahanan kestabilan koneksi

Thank to Andi, penyedia Cable data dan penasihat Handset

Thank to Indra : untuk Starone card

Thank to Reza, Nokia Care center Indonesia - Informasi koneksi Internet

Thank to Devi, Starone Indosat Support

Saturday, August 19, 2006

Cara memblokir situs porno

Kalau anda memakai squid sebagai proxy server, Anda bisa melakukan setting pada acl (Access Control List)-nya. ACL ini menurut saya sangat sakti. Mulai dari ip sampai dengan url, semuanya bisa difilter. Filternya bisa memakai filter yang sederhana, filter "equal to", "range",s amapi dengan filter yang memakai regular expression.

Sebagai contoh, begini cara saya memblokir situs porno. Lumayan efektif namun masih banyak 'bug'-nya.
Mula-mula kita buat item acl baru (buka /etc/squid.conf, search acl, tambahkan di sana), kita namakan saja "porn'

acl porn url_regex -i "/etc/porn"

Arti baris di atas: baut acl baru dengan menerapkan regular expression pada url, ekspresi regulernya terdapat dalam file /etc/porn

karena kita mendefinisikan ekspresi regulernya pada eksternal file, maka eksternal file tersebut harus dibuat. Misalkan seperti ini:

root@geek:/home/luvi# cat /etc/porn porn *censored* sex xxx sukma *censored* hardcore sluts 17tahun bugil hoes kinghost

Setelah item acl sudah dibua maka kita bisa segera memakainya untuk melakukan pemblokiran. Cari 'http_access' dalam /etc/squid.conf dan tambahkan disana
http_access deny porn

Perintahkan squid untuk me-reload konfigurasi squid.

root@geek:/home/luvi# /etc/init.d/squid reload

Sekrang coba anda memakai google untuk mencari akta "sukma", setting yang benar akan mengakibatkan munculnya halaman "access denied". Halaman ini bsia diustom lebih lanjut jika memang diinginkan.

Kelemahan 'brute force' blocking ini bisa keliatan, misalnya pada waktu saya mengakses mailbox yahoo saya. URL Empty trash ternyata mengandung "*censored* bla bla bla". Tentu saja saya langusng mendapat halaman "access denied" custem punya saya: "No porn allowed! Hayo mau ngakses apa???"

Friday, May 19, 2006

Bikin DHCP Server Linux

Tujuan utama dari penggunaan Dynamic Host Configuration Protocol adalah untuk memberikan pengaturan IP address secara tersentralisasi melalui suatu server daripada harus melakukan konfigurasi satu persatu pada setiap mesin klien. Sebuah mesin klien yang dikonfigurasi menggunakan DHCP tidak dapat mengatur IP address secara static dengan sendirinya, semuanya diatur dan ditentukan oleh server DHCP yang telah ditentukan.

Salah satu cara dalam penggunaan DHCP adalah dengan mengenali alamat hardware terlebih dahulu dari setiap network card (MAC Address, biasanya alamat ini fixed) kemudian memberikan klien tersebut setting IP address yang identik setiap kali ia terhubung ke server. DHCP juga dapat di konfigurasi sedemikian rupa sehingga server DHCP dapat memberikan alamat-alamat IP secara dinamis pada host yang terhubung dengannya, dengan menggunakan range IP address yang telah ditentukan. Pada kasus ini server DHCP akan mencoba memberikan alamat yang sama pada mesin klien setiap kali host itu meminta alamat ke server (walaupun untuk waktu yang cukup lama). Hal ini tentu saja tidak berfungsi dengan baik, bila pada jaringan tersebut terdapat lebih banyak host komputer dibandingkan alamat yang di siapkan oleh server.

Dengan kelebihan ini, DHCP membuat kerja para administrator jaringan menjadi lebih mudah. Setiap kali ada perubahan yang terkait dengan pengalamatan dan konfigurasi pada jaringan secara global, dapat di implementasikan secara tersentral dengan hanya melakukan perubahan file konfigurasi pada server. Hal ini tentu saja lebih efisien daripada Anda harus melakukan setting atau men-setup pada tiap-tiap host (mesin klien). Disamping itu sangat mudah bagi kita untuk mengintegrasikan mesin-mesin (host), terutama mesin yang baru ke dalam jaringan karena mesin-mesin tersebut akan mendapatkan alamat melalui pooling alamat yang dibuat pada server.

Sebuah server DHCP tidak hanya memberikan alamat IP dan netmask-nya saja, tetapi juga memberikan host name (nama host), domain name, gateway, dan name server (DNS) yang digunakan oleh mesin klien tersebut. DHCP juga dapat memiliki beberapa parameter lain seperti penggunaan time server yang dapat di akses oleh setiap klien.

Menginstall dan Mengkonfigurasi DHCP Server Software DHCP baik server maupun untuk klien umumnya sudah di paketkan dalam distro-distro Linux. Server DHCP yang disediakan pada Linux adalah dhcpd (dikeluarkan oleh Internet Software Consortium). Pada sisi klien ada yang menggunakan aplikasi dhclient (juga dari ISC) atau DHCP client daemon yang terdapat pada paket dhcpd.

Bagian utama dari setiap sistem DHCP adalah daemon dynamic host configuration protocol. Daemon dhcpd ini leases alamat-alamat dan dan memperhatikan bagaimana mereka menggunakannya, sesuai dengan setting yang terdapat pada file konfigurasi di /etc/dhcpd.conf. Dengan mengubah parameter-parameter yang ada, kita dapat akan terbiasa dengan program ini.

Untuk menginstall dan mengkonfigurasi DHCP server ini, silakan ikuti langkah-langkah dibawah ini:

Langkah 1: Baca man page
Seperti biasanya, untuk mendapatkan pengertian yang lebih dalam mengenai daemon yang berjalan di Linux, silakan baca man page yang terkait dengan paket DHCP ini.

Pada bahasan kali ini silakan baca man page dhcpd dan dhcpd.conf, gunakan perintah berikut ini:

$ man dhcpd

dan

$ man dhcpd.conf

Langkah 2: Memastikan paket dhcpd telah terinstall
Dengan asumsi bahwa Anda telah melakukan instalasi paket dhcpd melalui installer Linux, maka kita hanya akan memastikan bahwa paket tersebut telah terinstall, gunakan perintah berikut ini:

$ rpm -qa |grep dhcpd-server

Bila belum ada lakukan instalasi melalui installer Linux.

atau gunakan perintah ini, untuk semua paket DHCP yang terinstall (server dan client):

$ rpm -qa |grep dhcp

Langkah 3: Mengedit file konfigurasi /etc/dhcpd.conf
Gunakan editor vi untuk mengedit file /etc/dhcpd.conf

$ vi /etc/dhcpd.conf

File /etc/dhcpd.conf adalah file konfigurasi utama dari daemon dhcpd (dhcp), berikut adalah contoh sederhana dari file konfigurasi /etc/dhcpd.conf:

default-lease-time 600; # 10 minutes
max-lease-time 7200; # 2 hours

option domain-name mutiaracyber.com;
option domain-name-servers 192.168.0.1, 192.168.0.10;
option broadcast-address 192.168.0.255;
option routers 192.168.0.254;
option subnet-mask 255.255.255.0;

subnet 192.168.0.0 netmask 255.255.255.0
{
range 192.168.0.10 192.168.0.20;
range 192.168.0.100 192.168.0.200;
}
Dengan konfigurasi diatas tersebut server DHCP sudah dapat berfungsi untuk memberikan alamat IP kepada host yang terhubung pada jaringannya. Pastikan Anda mengetik tanda colon (;) pada setiap akhir baris agar file konfigurasi ini dapat berfungsi dengan benar. Bila diperhatikan terlihat bahwa file konfigurasi ini terdiri dari tiga bagian:

Bagian pertama mendefinisikan berapa lama sebuah IP address di leased kepada host yang meminta dengan nilai default yang telah ditentukan, sebelum host itu harus melakukan pendaftaran kembali. Pada bagian ini juga diperlihatkan pernyataan yang menunjukkan berapa lama periode maksimum sebuah host untuk menahan IP address yang diterimanya dari server DHCP sebelum ia harus memperbaharuinya lagi (max-lease-time).

Pada bagian kedua, beberapa parameter network didefinisikan secara global:

  • option domain-name mendefinisikan domain default dari jaringan.
  • option domain-name-servers dapat berisi sampai dengan 3 alamat DNS server yang digunakan untuk me-resolve jaringan.
  • option broadcast-address digunakan mendefinisikan alamat broadcast dari jaringan.
  • option routers adalah alamat gateway yang memberitahukan kepada jaringan ke mana paket data harus diteruskan bila tidak terletak pada jaringan lokal.
  • option subnet-mask menentukan netmask yang akan diberikan kepada klien.

Bagian terakhir adalah mendefinisikan network dan netmask. Pada bagian ini ditentukan range IP address yang akan diterima oleh klient yang meminta alamat ke server DHCP. Pada contoh ini IP yang disiapkan adalah range 192.168.0.10  192.168.0.20 dan range 192.168.0.100  192.168.0.200.

Setelah selesai mengatur konfigurasi /etc/dhcpd.conf diatas, Anda dapat segera menjalankan daemon dhcpd, lihat langkah 4 dibawah.

Mengatur host dengan IP Address Fixed. Selain untuk penggunaan IP addres seperti diatas, DHCP juga dapat mengatur IP address untuk host yang memerlukan pengalamatan yang tetap (fixed IP Address). Secara sederhana sebenarnya server DHCP hanya memerlukan alamat hardware dari network card untuk memberikan IP address secara fixed. Alamat hardware ini yang biasa disebut dengan MAC Address, adalah alamat unik dari setiap network card yang tidak mungkin sama. Alamat ini terdiri dari 48 bit bilangan hexadecimal (contoh : 00:0C:6E:EA:F8:D1). Untuk melakukan konfigurasi ini tambahkan pada file konfigurasi /etc/dhcpd.conf diatas baris berikut :

host education {
hardware ethernet 00:0C:6E:EA:F8:D1
fixed-address 192.168.0.111
}

Pada baris diatas terlihat host diberi nama education, kemudian hardware address adalah MAC address dari ethernet card pada host tersebut. Setelah menemukan alamat hardware yang sesuai dengan catatan pada konfigurasi ini, kemudian server DHCP akan memberikan IP address 192.168.0.111

Untuk mengetahui MAC address, pada Linux Anda dapat menggunakan perintah ifstatus di ikuti dengan nama device tersebut, mis: eth0, kemudian lihat pada bagian link/ether.

Langkah 4: Menjalankan Server DHCP Sebelum Anda menjalankan daemon dhcpd, Anda harus melakukan sedikit perubahan pada file /etc/sysconfig/dhcpd pada parameter :

DHCPD_INTERFACE =eth0 —> sesuaikan interface ini dengan sistem Anda.

Setelah melakukan hal tersebut diatas, kini tiba saatnya kita mengaktifkan Server DHCP tersebut. Seperti pada service Linux lainnya, kita dapat menjalankan server DHCP ini menggunakan cara :

$ /etc/init.d/dhcpd start

Pengaturan DHCP Server via Browser Sama halnya dengan pengaturan service lainnya, Server DHCP juga dapat diatur melalui browser menggunakan aplikasi webmin. Untuk menggunakan aplikasi ini Anda terlebih dahulu harus mengginstall paket webmin, kemudian pengaturan Server DHCP dapat dilakukan menggunakan browser melalui URL https://localhost:10000 pada tempat host yang menjalankan Server DHCP tersebut.

Anda akan diminta untuk memasukkan username dan password, gunakan username root dengan passwordnya. Kemudian pada browser yang muncul, pilih tab Server dan temukan menu DHCP Server. Untuk selanjutnya silakan gunakan kemudahan pada browser ini dan bandingkan dengan konfigurasi file yang telah dibuat sebelumnya.

Pada tulisan ini tidak akan dibahas cara-cara pengaturan via browser, Anda dapat bereksperimen sendiri dengan membandingkan file konfigurasi /etc/dhcpd.conf.

Sunday, April 23, 2006

konfigurasi squid

# NETWORK OPTIONS
# —————————————————————————–
http_port 8880
icp_port 0
udp_incoming_address 0.0.0.0
udp_outgoing_address 255.255.255.255
icp_query_timeout 0
# maximum_icp_query_timeout 2000
dead_peer_timeout 30 seconds
hierarchy_stoplist cgi-bin ? .hotmail.com .passport.net .msn.com .bankmandiri.co.id
acl QUERY urlpath_regex cgi-bin \?
acl localdom dstdomain .ft
acl localdom dstdomain .ayodance.com .rf-online.web.id .o2jam.web.id
acl localip dst 192.168.133.0/255.255.255.0
acl localip dst 122.102.48.0/21
no_cache deny QUERY
no_cache deny localdom
no_cache deny localip

# OPTIONS WHICH AFFECT THE CACHE SIZE
# —————————————————————————–
cache_mem 8 MB
cache_swap_low 90
cache_swap_high 95
maximum_object_size 1024 KB
minimum_object_size 0 KB
maximum_object_size_in_memory 4 KB
ipcache_size 1024
ipcache_low 90
ipcache_high 95
fqdncache_size 1024
cache_replacement_policy heap GDSF
memory_replacement_policy heap GDSF

# LOGFILE PATHNAMES AND CACHE DIRECTORIES
# —————————————————————————–
cache_dir diskd /var/spool/squid/ 50000 64 256 Q1=72 Q2=64
cache_access_log /var/log/squid/access.log
cache_log /var/log/squid/cache.log
cache_store_log none
emulate_httpd_log off
log_ip_on_direct on
mime_table /etc/squid/mime.conf
log_mime_hdrs off
pid_filename /var/run/squid.pid
log_fqdn off
client_netmask 255.255.255.255
debug_options ALL,1

# OPTIONS FOR EXTERNAL SUPPORT PROGRAMS
# —————————————————————————–
ftp_user warnet@chitchat
ftp_list_width 32
ftp_passive on
ftp_sanitycheck on
dns_retransmit_interval 5 seconds
dns_timeout 5 minutes
#dns_nameservers 192.168.2.1
diskd_program /usr/lib/squid/diskd
unlinkd_program /usr/lib/squid/unlinkd
auth_param basic children 5
auth_param basic realm Squid proxy-caching web server
auth_param basic credentialsttl 2 hours
authenticate_cache_garbage_interval 1 hour
authenticate_ttl 1 hour
authenticate_ip_ttl 0 seconds

# OPTIONS FOR TUNING THE CACHE
# —————————————————————————–
wais_relay_port 0
request_header_max_size 10 KB
request_body_max_size 0 KB
refresh_pattern ^ftp: 1440 20% 10080
refresh_pattern ^gopher: 1440 0% 1440
refresh_pattern . 0 40% 4320
quick_abort_min 8 KB
quick_abort_max 8 KB
quick_abort_pct 95
negative_ttl 5 minutes
positive_dns_ttl 3 hours
negative_dns_ttl 1 minute
#range_offset_limit -1 KB

# TIMEOUTS
# —————————————————————————–
forward_timeout 5 minutes
connect_timeout 180 seconds
peer_connect_timeout 20 seconds
read_timeout 15 minutes
request_timeout 120 seconds
persistent_request_timeout 1 minute
client_lifetime 1 day
half_closed_clients off
pconn_timeout 120 seconds
shutdown_lifetime 30 seconds

# ACCESS CONTROLS
# —————————————————————————–
# ACLs
acl all src 0.0.0.0/0.0.0.0
acl manager proto cache_object
acl localhost src 127.0.0.1/255.255.255.255
acl LAN src 192.168.133.0/255.255.255.0
acl to_localhost dst 127.0.0.0/8
acl SSL_ports port 443 563
acl Safe_ports port 80 # http
acl Safe_ports port 21 # ftp
acl Safe_ports port 443 563 # https, snews
acl Safe_ports port 70 # gopher
acl Safe_ports port 210 # wais
acl Safe_ports port 1025-65535 # unregistered ports
acl Safe_ports port 280 # http-mgmt
acl Safe_ports port 488 # gss-http
acl Safe_ports port 591 # filemaker
acl Safe_ports port 777 # multiling http
acl Safe_ports port 8888 # local web
acl CONNECT method CONNECT
# Rules
http_access allow manager localhost LAN
http_access deny manager
http_access deny !Safe_ports
http_access deny CONNECT !SSL_ports
http_access deny to_localhost
http_access allow LAN
http_access deny all
http_reply_access allow all
icp_access allow all
miss_access allow all
reply_body_max_size 0 allow all

# ADMINISTRATIVE PARAMETERS
# —————————————————————————–
cache_mgr root@localhost
cachemgr_passwd rahasia info stats/objects
cache_effective_user cumi
cache_effective_group cumi
visible_hostname server

# HTTPD-ACCELERATOR OPTIONS
# —————————————————————————–
httpd_accel_port 80
httpd_accel_host virtual
httpd_accel_single_host off
httpd_accel_with_proxy on
httpd_accel_uses_host_header on

# MISCELLANEOUS
# —————————————————————————–
logfile_rotate 1
tcp_recv_bufsize 0 bytes
memory_pools off
#memory_pools_limit 256 MB
forwarded_for off
log_icp_queries on
icp_hit_stale off
minimum_direct_hops 4
minimum_direct_rtt 400
store_avg_object_size 13 KB
store_objects_per_bucket 20
client_db off
#netdb_low 900
#netdb_high 1000
#netdb_ping_period 5 minutes
test_reachability off
buffered_logs off
acl ft dst 192.168.133.0/24
acl FTP proto FTP
acl SSL proto SSL
always_direct allow ft
always_direct allow FTP
always_direct allow SSL
always_direct deny all
maximum_single_addr_tries 3
snmp_port 3401
#Example:
#snmp_access allow snmppublic localhost
snmp_access deny all
snmp_incoming_address 0.0.0.0
snmp_outgoing_address 255.255.255.255

# DELAY POOL PARAMETERS (all require DELAY_POOLS compilation option)
# —————————————————————————–
acl pool1 url_regex 192.168.133.*
acl pool2 url_regex -i ftp .exe .mp3 .mp4 .vqf .tar.gz .wma .wmv .gz .rpm .zip .rar .avi .mpeg .mpe .mpg .qt .ram .rm .iso .raw .wav .pdf .mov .lha .arj .tgz .bz2 .Z .dat .asf .bin .cab .xpi .tar .doc .xls .ppt .bin .yim .3gp .deb .pak .txl .tpa .flv 202.78.197.66 202.78.197.12 202.93.20.22 202.150.251.16 .swf
delay_pools 2
## pool 1
delay_class 1 2
delay_parameters 1 -1/-1 -1/-1
delay_access 1 allow pool1 !pool2
## pool 2
delay_class 2 2
delay_parameters 2 15000/200000 2000/100000
delay_access 2 allow pool2 !pool1

# BLAH
# —————————————————————————–
delay_initial_bucket_level 50
incoming_icp_average 6
incoming_http_average 4
incoming_dns_average 4
min_icp_poll_cnt 8
min_dns_poll_cnt 8
min_http_poll_cnt 8
max_open_disk_fds 0
offline_mode off
uri_whitespace strip
nonhierarchical_direct on
prefer_direct off
strip_query_terms on
coredump_dir none
ignore_unknown_nameservers on
client_persistent_connections on
server_persistent_connections on
pipeline_prefetch on
request_entities off
high_response_time_warning 0
high_page_fault_warning 0
high_memory_warning 0
store_dir_select_algorithm least-load
ie_refresh on
vary_ignore_expire off
sleep_after_fork 0
acl buggy_server url_regex ^http://*.1rstwap\.com$
broken_posts allow buggy_server
relaxed_header_parser on
detect_broken_pconn on
balance_on_multiple_ip off
detect_broken_pconn on

Saturday, April 8, 2006

Linux dan Windows

1 Pendahuluan

Meskipun memiliki kesamaan fungsi sebagai sistem operasi komputer, pada dasarnya Windows dan Linux berbeda dalam banyak hal sehingga tidak mudah untuk memperbandingkan keduanya. Perbedaan pokok ada pada posisi titik awal perkembangannya. Linux berkembang dari dunia Unix dengan segala persoalan multi tasking dan multi usernya. Windows berkembang dari dunia komputer mikro yang serba personal. Dengan kata lain, Linux dirancang dengan karakteristik server sementara Windows dirancang sebagai sistem operasi untuk komputer personal.

Dalam perkembangannya, di satu pihak Windows menyatu dengan garis produksi server NT menjadi Windows 2000 dan kemudian Windows XP. Di lain pihak, masyarakat opensource terus mengembangan user interface grafis untuk meningkatkan kenyamanan Linux untuk penggunaan sebagai workstation pribadi. Sejak kemunculan Windows 2000 dan perkembangan user interface grafis di Linux, kita mulai bisa melihat kesetaraan Windows dan Linux yakni sistem operasi untuk server dan juga untuk workstation.

Populernya produk Cygwin (salah satu platform terkemuka untuk porting sistem berbasis Linux ke Windows) membuktikan adanya ``kekurangan'' pada system Windows dilihat dari kacamata pengguna Linux. Sementara itu pengguna Windows melihat tidak adanya Microsoft Office sebagai salah satu kekurangan dari Linux. Dokumen singkat ini dibuat berdasarkan pengalaman pribadi penulis dalam penggunaan komputer dengan sistem operasi Windows dan Linux. Alur tulisan dimulai dengan memperbandingkan sistem operasi diikuti dengan program-program aplikasi yang pernah digunakan penulis.

2 Sistem Operasi Linux dan Windows

Dalam memperbandingkan kedua sistem operasi ini, sering terjadi kerancuan pada aspek yang diperbandingkan antara sistem operasi dengan aplikasi-aplikasinya. Sebagai contoh, paket sistem Windows hanya memuat program aplikasi minimal: game soliter, window/internet explorer, utilitas sistem operasi dan aplikasi sederhana untuk membuat file dokumen dan gambar seperti notepad, mspaint dan write. Di dalam paket sistem Linux biasa, kita bisa menemui hampir semua program aplikasi Linux yang ada di dunia ini. Dengan demikian, instalasi suatu paket Linux (SuSE, RedHat, Mandrake, Debian, atau Slackware) bisa disetarakan dengan instalasi Windows, Office, Corel Draw, Adobe Photoshop, Visual Basic, Microsoft C++, SPSS, MSSQL sekaligus dalam hal kelengkapan program-program aplikasinya.

2.1 Pengoperasian Server vs Personal

Sebagai sistem operasi server, Linux dirancang untuk tidak sering dimatikan dalam pengoperasiannya. Sebagai sistem operasi personal workstation, Windows akan sering dimatikan apabila ditinggalkan pemiliknya untuk menghemat listrik karena tidak akan ada orang lain yang akan menggunakan komputer itu. Pencegahan ``memory leak'' di Linux mendapat porsi pehatian yang lebih besar dibanding pada Windows. Artinya, ketersediaan porsi memori yang bisa digunakan boleh berkurang pada Windows karena toh dalam waktu tidak lama sistem akan dijalankan mulai dari awal lagi.

2.2 Proteksi Sistem

Karena sistem Windows biasanya digunakan orang tertentu saja, maka sistem proteksi berkas-berkas di komputer tidak menjadi perhatian utama dalam perancangan Windows. Kapanpun pengguna Windows bisa menghapus, mengganti nama, memindah lokasi direktori file apapun yang ada di sistem. Sistem Linux dirancang untuk bisa digunakan bersama-sama oleh banyak orang. Karena itu perlindungan berkas dan proses-proses milik seseorang terhadap orang lain menjadi porsi besar dari perhatian perancangnya. Pengguna Windows akan merasa sangat terbatasi apabila dihadapkan pada sistem Linux sebagai user biasa.

Login bukanlah keharusan bagi pengguna Windows 9x. Dengan cancel login prompt, kita bisa dapatkan hak akses segalanya. Pada sistem Linux (dan Windows NT/2000/XP) identifikasi user sangat menentukan hak akses pengguna. Karena itu akan banyak kita temui pengguna Linux yang bekerja dengan user root (nama super user di dunia Unix).

2.3 Manajemen Proses

Apabila kita tekan tombol Crtl-Alt-Del pada saat sistem menjalankan Windows akan terlihat sejumlah proses yang sedang berjalan. Kalau dihitung dari 10 dan pengguna biasa bisa mengenali sebagian besar proses-proses tersebut. Bila kita kirim perintah ps ax pada sistem Linux akan terlihat keterangan bahwa ada lebih dari 20 proses sedang berjalan; mereka yang tidak mendalami sistem operasi tidak akan bisa mengenali sebagian besar dari proses-proses tersebut.

3 Aplikasi

Untuk menentukan pilihan sistem operasi, kita harus punya rencana penggunaan sistem tersebut. Jika komputer direncanakan akan digunakan untuk menjalankan game-game tertentu, Windows tentulah pilihan yang tidak bisa dihindari karena game-game itu bisa saja menpersyaratkan sistem operasi Windows untuk bisa jalan. Jika komputer akan kita gunakan untuk membantu pekerjaan maka ketersediaan program aplikasi harus penjadi pertimbangan utama, bukan sistem operasinya.

3.1 Aplikasi Perkantoran

Microsoft mengelompokkan program-program aplikasi perkantoran dalam satu paket yang dikenal dengan merek dagang Office. Program-program tersebut adalah: Word (penyusun naskah dokumen), Exel (spreadsheet, pengolah tabel), dan PowerPoint (penyusun presentasi). Sepengetahuan penulis, Office hanya bisa dijalankan di sistem operasi Windows (sangat boleh jadi ada pula versi yang bisa jalan di MacOS).

Untuk melakukan tugas yang biasa dikerjakan dengan Office, di Linux tersedia OpenOffice. Pilihan saat ini harus dibuat sebagaimana pilihan pernah dibuat pada saat pengguna dihadapkan pada program aplikasi WordStar (WS) dan WordPerfect (WP). Jawabanya sudah kita amati: pengguna WS enggan menggunakan WP sebaliknya mereka yang sudah terbiasa dengan WP enggan menggunakan WS. Di Indonesia, pengguna OpenOffice belum banyak sehingga kalaulah tidak ada pertimbangan lain, orang akan tetap setia dengan Office meskipun tawaran fitur OpenOffice tidak kalah dengan Office.

3.2 Aplikasi Pengembangan Sistem

Ada kecenderungan pengambangan sistem aplikasi komputer saat ini diarahkan untuk bisa dijalankan dengan user interface berbasis web. Karena sifat aplikasi berbasis web lebih berat di server, maka Linux unggul terlebih dahulu dalam bidang ini. Site www.opensource.org mengungkapkan bahwa Apache dijalankan lebih dari 50% web siste didunia. Program-program aplikasi berbasis web banyak dijalankan dengan Perl dan BIND dan sendmail merupakan program servis internet paling banyak dominan didunia. Namun demikian, Apache, Perl, BIND, dan sendmail meskipun erat hubungannya dengan Linux, terutama dalam hal sesama produk opensource, tidak harus berjalan di Linux. Program-program itu sekarang pun juga banyak dijalankan orang di Windows.

Untuk pemrograman masalah-masalah sains, penulis menemui kebanyakan pengguna Windows tidak berkeberatan untuk bekerja dengan Linux. Pada umumnya mereka menggunakan kompiler Pascal dan Fortran yang justru akan terasa lebih natural apa bila dijalankan di Linux. Kebanyakan pengguna program-program Pascal/Fortran merasa nyaman di Linux karena terbebas dari permasalahan keterbasaran memori dsb.

3.3 Aplikasi Disain Grafis

Adobe Photoshop dan Corel Draw adalah dua program aplikasi untuk membantu disain grafis yang dapat kita temui di hampir semua rumah produksi grafis di Indonesia. Kedua program aplikasi tersebut dirancang untuk jalan di Windows. Corel bereksperimen dengan mengeluarkan produk Linux namun akhir-akhir ini tidak lagi mendukung proyel Corel Linux tersebut. Di Linux, kita bisa Gimp dan Kontour untuk melakukan kerja disain grafis. Persoalannya sama dengan Office, pilihan penggunaan progam aplikasi disain grafis akan kembali pada masalah kebiasaan. Mereka yang sudah terbiasa menggunakan Photoshop atau Corel Draw tidak akan begitu saja mau menggunakan Gimp dan Kontour, seberapapun keunggulan kedua produk ``baru'' tersebut, apa bila tidak ada hal lain yang memaksa.

3.4 Aplikasi Multi Media

Aplikasi multi media adalah aplikasi yang paling banyak menuntut penggunaan peralatan komputer secara penuh. Secara umum, sifat personal dari Windows lebih cocok untuk menjalankan program-program multimedia dibanding sifat multiuser dar Linux. Pada dasarnya kita tidak keberatan dengan tertundanya eksekusi proses komputasi beberapa detik, tetapi proses multi media (seperti musik dan filem) tidak boleh terputus barang sedetikpun. Namun demikian, dengan berkembangnya kecepatan hardware, banyak program aplikasi multi media bisa dijalankan di Linux dengan kualitas yang dapat diterima.

3.5 Aplikasi Statistik

SPSS adalah program yang paling banyak digunakan untuk pengolahan data-data statistik. Di Linux kita bisa menggunakan R-base untuk melakukan pekerjaan serupa. Karena R menggunakan sintaks yang sama dengan S-plus yang jalan di Windows, maka pengguna S tidak akan menemui kesulitan dalam penggunaan R namun demikian sebagaimana keengganan pengguna SPSS menggunakan S, mereka enggan pula menggunakan R.

4 Hak Atas Kekayaan Intelektual

Hak atas kekayaan intelektual sering disebut sebagai masalah utama bagi Indonesia, dalam hal Sistem Operasi Windows dan kebanyakan program-program aplikasinya; kepemilikan lisensi merupakan sarat mutlak untuk penggunannya. Harga lisensi (rata-rata $200 USD) di barat bisa jadi hanya sekitar 20 % dari gaji bulanan (rata-rata $1000 USD). Sementara itu dengan gaji Rp. 2juta rupiah, angka $ 200 menyamai penghasilan bulanan itu sendiri. Linux dan program-program aplikasinya dilain pihak berlisensi gratis dan justru mendorong para penggunanya untuk menyebarluaskan perangkat lunak tersebut.

5 Kesimpulan

  1. Windows berkembang menjadi sistem operasi dengan disiplin modern sebagaimana yang diterpkan NT sehingga menjadi XP seperti yang kita lihat sekarang. Linux melengkapi dirinya dengan window manager yang semakin cantik untuk menarik perhatian pengguna komputer personal.
  2. Program-program aplikasi di Linux sudah mencapai taraf matang untuk digunakan sebagaimana layaknya program-program aplikasi komersial yang biasa ada di Windows.
  3. Migrasi pengguna dari Windows ke Linux dan sebaliknya tidak dapat terjadi secara spontan karena faktor kebiasaan yang sulit ditinggalkan. Selama penggunaan Windows dan program-program aplikasinya tidak terhalang oleh keharusan membayar lisensi, pengguna Windows tidak akan banyak beralih ke Linux.
  4. Kesusesan Linux di Indonesia meraih perhatian dari pengguna komputer bergantung pada kesuksesan pihak yang berwajib dalam mengkampanyekan penghormatan pada hak atas kekayaan intelektual.

Catatan:

Naskah ini dibuat menggunakan program aplikasi LYX dengan sistem operasi Linux distribusi RedHat 7.3 di komputer Notebook Dell Latitude.

Win XP Versi Bahasa Indonesia

Paket Antarmuka Bahasa Indonesia Windows XP®

Published: June 7, 2004
* *
Download

Paket Antarmuka Bahasa Indonesia

Download LIPSETUP.msi
5006 KB
* *

Paket Antarmuka Bahasa Indonesia untuk Windows XP Professional or Windows XP Home Edition menyediakan Antarmuka Pengguna Bahasa Indonesia untuk sebagian besar Antarmuka Pengguna Windows XP.

Persyaratan Sistem: Sistem Operasi Terdukung Windows XP. Persyaratan lainnya:.

Persyaratan Sistem

Sistem Operasi terdukung: Windows XP dengan Paket Layanan1 (SP1)

Versi Inggris Windows XP Professional dengan SP1 atau Windows XP Home Edition dengan SP1 perlu dipasang di mesin Anda.

4.63 MB ruang kosong tersedia untuk pengunduhan.

Sekitar 15 MB ruang kosong untuk Penataan.


Instruksi

1.

Pilih “Jalankan program ini dari lokasinya yang sekarang” untuk memulai penataan dari Internet, atau

2.

Amankan program ini ke diska” untuk mengamankan program tataan ke lokasi tertentu dalam komputer Anda untuk pemasangan kemudian.

Wednesday, March 15, 2006

Panduan Install Linux FC 4

Personal Fedora Core 4 Installation Guide

Mauriat Miranda (http://www.mjmwired.net/contact/)

Other Guides/Resources

Published: 11 April 2005 (updated: 8 December 2005)

Post To: del.icio.us, furl, digg, spurl, gmail this, Blog this

New Guides: Fedora 9, Fedora 8, Fedora 7, Fedora Core 6, Fedora Core 5



This guide is my personal configuration of Fedora Core 4. I put this page together to provide some common installation tips that I would hope other people would find useful. Keep in mind this works for me, so take care in doing proper backups to critical files whenever trying something.


Physical Installation

It is highly recommended you read the Fedora Core 4 Release Notes and official Installation Guide before installing Fedora.

Obtain the Fedora Core 4 cd images or DVD image from a Fedora mirror (or use the torrent) and burn to CD's or DVD. Boot from the first disk.

I did a Custom Install of Fedora Core 4.

  • Partitioning - I have 3 partitions: a 6GB / main partition, a 10GB /home partition and a 1GB partition.
  • Package Selection - apx 3.3-3.5GB. It is NOT RECOMMENDED to install "Everything" - for further explanation please read my installation commentary.
    • [Optional] - Remove rhgb from X Windows System. This removes the Redhat Graphical Bootloader from installing.
    • [Highly Recommended] - Select both GNOME Desktop Environment and KDE (K Desktop Environment).
    • [Recommended] - Add thunderbird and gftp in Graphical Internet if not selected.
    • [Highly Recommended] - Add k3b, kdemultimedia, and mikmod in Sound and Video. Anything you want, please select.
    • [Recommended] - Remove helix-player in Sound and Video.
    • [Optional] - Add kdegraphics in Graphics.
    • [Recommended] - Select Server Configuration Tools.
    • [Recommended] - Select Windows File Server. This is required if you wish to share files with a Windows computer.
    • [Required] - Select Development Tools. This is required to do any form of compiling or modifying your linux installation. Chances are you will need this.
    • [Highly Recommended] - Select X Software Development. This is required to compile new software that uses the X-Windows system.
    • [Highly Recommended] - Select GNOME Software Development. This is required to compile new software that uses the Gnome environment.
    • [Highly Recommended] - Select KDE Software Development. This is required to compile new software that uses the KDE environment.
    • [Highly Recommended] - Select Legacy Software Development. This is required to use some older software and compile some older software.
    • [Recommended] - Select Administration Tools.
    • [Optional / Recommended] - Select any Java Tools, Apps and Utilities that you may use. I personally do not have any need for them.
  • Firewall - You can deselect this if you have a hardware router/firewall (D-Link, Netgear, etc.). It is easy to disable later if you like.
  • Security Enhanced Linux - SELinux has been deeply integrated into Fedora Core 4. Depending on how you use your computer (server/destop) and what services you run and who has access to your computer, SELinux should be used. I have NO need hence I have it disabled. It is easier to disable SELinux now and enable it later, than the opposite.

Install and reboot. For the first boot:

  • Network Time Protocol - Enable this ONLY if you have an active working internet connection that is on (ex: broadband, T1, DSL). Do not enable NTP Broadcast unless you have other linux machines on your network.
  • Video Resolution - Set this to the correct settings you know should work even if it doesn't seem to sit properly on the screen.
  • Users - Create 1 user account for yourself. Always use that account DO NOT use root as your personal account.

Top Home


Custom Boot Settings

16 June 2005

* I duplicate the entry first entry and remove 'rhgb' which prevents the
Graphical Boot Loader from running. (Or you can remove the RPM above).

* Do NOT use the 'vga=788' to enable frame buffer text console at boot.
There appears to be some problem which will prevent usage of text consoles.

* Fedora Core 2 and newer have Security Enhanced Linux (selinux). You can
add 'selinux=0' to force disable selinux. (Or you can disable it in the
installation above).

* You may remove 'quiet' if you would like to see the kernel boot information.

* If you put a 3 at the end of the 'kernel' line you can force grub to boot
into runlevel 3.

* [Strongly Recommended] - Remove 'hiddenmenu' to see the Grub boot menu at
boot time. This may come in handy during a problem.

---

edited /boot/grub/grub.conf:

#hiddenmenu
title Fedora Core (2.6.11-1.1369_FC4)
root (hd0,8)
kernel /boot/vmlinuz-2.6.11-1.1369_FC4 ro root=LABEL=/
initrd /boot/initrd-2.6.11-1.1369_FC4.img

title Fedora Core (2.6.11-1.1369_FC4)
root (hd0,8)
kernel /boot/vmlinuz-2.6.11-1.1369_FC4 ro root=LABEL=/ rhgb quiet
initrd /boot/initrd-2.6.11-1.1369_FC4.img

Top Home


Installed Nvidia Driver

8 December 2005

http://www.nvidia.com/object/linux_display_archive.html

The currently available version is the 1.0-8174 driver from Nvidia.

The kernel source is NOT required, however the kernel-devel RPM is
required. This is included on the FC4 CD #4, DVD or online:

[root@charon ~]# rpm -q kernel-devel
kernel-devel-2.6.11-1.1369_FC4

Login as root to text console (or F2,F3,F4)
disable X-server, install driver, re-enable X-server:

[root@charon ~]# init 3
(if the prompt does not return, try hitting enter or you can
hit again and hit enter)

[root@charon ~]# sh NVIDIA-Linux-x86-1.0-8174-pkg1.run -a

Note: Make sure you allow the Nvidia installer to re-configure
your xorg.conf (unless you wish to do it manually). Manual instructions are below.

[root@charon ~]# modprobe nvidia

NVRM: loading NVIDIA Linux x86 NVIDIA Kernel Module 1.0-8174 Tue Nov 22
17:48:37 PST 2005

[root@charon ~]# init 5

After running the above, you should see the Nvidia logo screen, then the login
prompt. Login and run '/usr/X11R6/bin/glxgears', you should a high frame rate.

You are done!

--------------------
ONLY If the installer does not setup xorg.conf or you wish to
manually setup xorg.conf these are the necessary changes.

These changes are explained on the Nvidia website:
http://download.nvidia.com/XFree86/Linux-x86/1.0-8174/README/32bit_html/chapter-03-section-02.html

Changes to /etc/X11/xorg.conf

ection "Module"
add (if not already there):
Load "glx"
comment out (add # in front of them, if they are there):
#Load "dri"
#Load "GLcore"

("glx" and "dri" were there for me, "GLcore" was not)

Section "Device"
change from:
Driver "nv"
to:
Driver "nvidia"

--------------------
Other Kernel Issues:

If you update your kernel the NVidia driver must be re-installed to
match the new kernel.

Most all information available from Nvidia. Read more:
http://www.nvidia.com/object/linux.html

Top Home


GCC Compatibility

12 June 2005

Fedora Core 4 ships and uses GCC 4.0. Some applications that were
compiled with GCC 3.2 will require compatibility libraries. Make sure
to have the following RPM's installed. These are included with
the FC4 CD-disk3 or DVD or online. Running 'yum install' on these
names will also work.

compat-libstdc++-33
compat-libstdc++-296

Top Home


Install GCC 3.2

16 June 2005

Some applications will NOT compile in GCC 4.0. You can install GCC 3.2
to allow compiling applications which do not yet support GCC 4.0. Make sure
to have the following RPM's installed. These are included with the CD's or
DVD or online. Running 'yum install' on these names will also work.

compat-gcc-32 (on CD-disk3)
compat-gcc-32-c++ (on CD-disk4)

To use either, run 'gcc32' or 'g++32'.
I have more information on using alternate compilers.

Top Home


SELinux: Security-enhanced Linux

15 May 2005


SELinux allows certain levels of control over what parts of Linux
can be accessed by whom. This is very useful for servers, or certain
daemons or services which are directly connected to the web,
example: webservers, databases, etc.

There is much better SELinux support in FC4 than previously.

In my protected environment I do not use SELinux as I am the only
user on my machine and I have no open connections to the web. Although
leaving SELinux does make any machine more secure if properly setup.

Disable SELinux:
EDIT '/etc/selinux/config'
Change:
SELINUX=enforcing
to:
SELINUX=disabled

Disable SELinux from grub. Previous method is recommended.
EDIT /boot/grub/grub.conf (as above):
ADD 'selinux=0' on your kernel line in grub.

More information:
http://fedora.redhat.com/docs/selinux-faq/
http://www.crypt.gen.nz/selinux/faq.html

Top Home


ALSA

11 May 2005

ALSA now comes standard in Fedora Core. The 2.6 kernel includes ALSA.

FC4 detected, tested and played sound perfectly on the first try. No
additional configuration changes were required. Previous problems were
noted on my Fedora Core 3 Guide or my Fedora Core 2 Guide.

My sound: Analog Devices AD1980 / VIA 8235
ALSA driver: via82xx
Mainboard: Asus A7V8X-X, VIA KT400 chipset

Top Home


Install XMMS mp3 Player

5 June 2005

Fedora Core 4 does NOT ship with XMMS, you must install from
the Fedora Extras (http://download.fedora.redhat.com/pub/fedora/linux/extras/4/i386/)
or from some other location.

If you use the Fedora Extras site, there will be NO MP3 plugin.
The RPMs for FC3 from freshrpms will work and include MP3 support:

http://heidelberg.freshrpms.net/rpm.html?id=400
http://ftp.freshrpms.net/pub/freshrpms/fedora/linux/3/xmms/

Get:
xmms-1.2.10-9.1.1.fc3.fr.i386.rpm
xmms-mp3-1.2.10-9.1.1.fc3.fr.i386.rpm
xmms-skins-1.2.10-9.1.1.fc3.fr.i386.rpm

Run:

[root@charon fc4]# rpm -ivh xmms-*
Preparing... ########################################### [100%]
1:xmms ########################################### [ 33%]
2:xmms-mp3 ########################################### [ 67%]
3:xmms-skins ########################################### [100%]

--- XMMS Status Plugin ---

If you want the XMMS status plugin for Gnome and KDE, go here:

http://newrpms.sunsite.dk/apt/redhat/en/i386/fc3/RPMS.newrpms/xmms-status-plugin-1.0-2.rhfc3.nr.i386.rpm


Get:
xmms-status-plugin-1.0-2.rhfc3.nr.i386.rpm

Run:
[root@charon fc4]# rpm -ivh xmms-status-plugin-1.0-2.rhfc3.nr.i386.rpm

Run xmms through the menu or by running 'xmms' at the shell.
And go to the XMMS Options:

Options > Preferences > General Plugins
Status Docklet Plugin 1.0 [libstatusdocklet.so]
==> Check [ ] Enable Plugin
Apply

Top Home


Install Microsoft Truetype Fonts

11 May 2005

http://corefonts.sourceforge.net/

You have to make the RPM, to speed things up I've created the RPM:
msttcorefonts-1.3-4.noarch.rpm

[root@charon fc4]# rpm -ivh msttcorefonts-1.3-4.noarch.rpm
[root@charon fc4]# /etc/init.d/xfs restart

Restarting 'xfs' may not be necessary. Many programs need only to be
restarted.

Top Home

Disable Unneeded Services/Daemons

15 May 2005

For more information on managing services in Fedora:
http://www.mjmwired.net/resources/mjm-fedora-manage-services.html

To see what services you have running:

[root@charon ~]# service --status-all | grep running

Also you can use 'chkconfig' (replace 3 with 5 for runlevel 5):

[root@charon ~]# chkconfig --list | grep 3:on

Run 'serviceconf', edit running services for runlevel 5 *AND* 3,
do not touch the others.

Be careful, do not disable things that you're not sure if need or
if you do not understand or know what they are.


Note: The following are either the most popular services or the
services and daemons that were enabled by default on my installation.

apmd
Is used by some laptops. If your computer supports ACPI, then 'apmd'
is probably not needed.
auditd
This saves audit records generated by the kernel. Not sure how this
information is used. For now I have this enabled.
autofs
This mounts removable disks (such as USB harddrives) on demand. I highly
recommend keeping this enabled.
bluetooth, hicd, sdpd

Bluetooth is for portable local wireless devices (NOT wifi,802.11). Some
laptops come with bluetooth support. I have no bluetooth devices.
cron, atd, anacron
These are schedulers, it is recommended you keep at least 1 (cron)
running, especially if you keep your computer running for long periods
of time. If you are running a server look into which schedulers you require.
cpuspeed
Changes your CPU speed to save power. Many laptop CPU's might use this.
(Pentium-M, AMD PowerNow, Transmetta, Intel SpeedStep, Athlon-64?)
cupsd, cups-config-daemon

Used for printing. Allow these only if you have CUPS compatible printer
that works in Fedora.
gpm
This is the console mouse pointer (no graphics).
Leave enabled for runlevel 3, but probably not needed for runlevel 5.
iptables
This is the standard Linux software firewall. Learn to set this up if
you are directly connected to internet. Not needed if you use a hardware
firewall (D-Link, Netgear, Linksys, etc).
isdn
Another form of internet connect service/hardware. I do not use this hardware.
kudzu
This runs the hardware probe, and optionally configures changed hardware.
If you swap hardware or need to detect hardware you can leave this enabled,
however if you do not, you can disable this and run it only when necessary.

lm_sensors
This monitors motherboard sensor values useful for watching realtime values
for PC health, etc. This is also popular with 'GKrellM' users.
More information on lm_sensors homepage.
I personally do not find this valuable or necessary.
mDNSResponder, nifd, autoipd
This is part of zeroconf and is useful for detecting devices
and their names on local network without a DNS server.
Some devices support this feature as well as Apple OS X.
Although this is getting more popular, I do not use this on my network.

mdmonitor
I do not have a Software RAID.
messagebus
This is an IPC (Interprocess Communication) service for Linux.
I highly recommend leaving this enabled.
netfs
This is used for automatic mounting of any shared network file space
such as NFS, Samba, etc on bootup. Useful if you connect to another server
your network. I have this disabled.
nfs,nfslock
I do not use NFS. This the standard network file sharing for Unix/Linux/BSD.

ntpd
Automatically updates system time from the internet.
Mentioned in the installation process.
pcmcia
Removable slot hardware support used primarily on laptops.
rhnsd
Service to inform you of updates from Redhat/Fedora. I only update sparingly
when necessary. I have this disabled.
rpcgssd, rpcidmapd, rpcsvcgssd

Used for NFS v4. If you do not have other Unix/Linux machines this unneeded.
sendmail
Most people do not need a mail transport agent. If you check your mail
on the web (hotmail/yahoo) or you use a mail program (imap/pop) in Thunderbird,
Mozilla, Kmail, Evolution, etc. then you do not need sendmail.
sshd
SSH allows other people to log into your computer from another computer
on your network. This is not needed if you have no other computers or no
need to login from a remote location (work etc.).

DO NOT DISABLE THE FOLLOWING (unless you know what you are doing).

acpid, haldaemon, messagebus, klogd, network, portmap, syslogd, xinetd

Macromedia Flash Plugin

30 November 2005

http://macromedia.mplug.org/

Current Version: 7.0.61 (11/08/2005)
RPM Version: 7.0.61-1 (11/08/2005)

Fedora Core flash-plugin (apt, yum rpm)

file:
flash-plugin-7.0.61-1.i386.rpm

[root@charon fc4]# rpm -ivh flash-plugin-7.0.61-1.i386.rpm

Preparing... ########################################### [100%]
1:flash-plugin ########################################### [100%]

Make sure you are logged into the X server (init 5, runlevel 5) and do
not have Mozilla or FireFox open when you install the RPM. Make sure to
(read) accept the agreement.

Top Home


Installed Java Internet Plugin

2 October 2005

NOTE: Fedora Core 4 advises AGAINST using the Sun Java RPM.
Information can be read in the FC4 Release Notes on Java.
However if you do not use the FC4 Java packages,
this should not affect you.

URL: http://java.sun.com/j2se/1.5.0/download.jsp

Choose the LATEST JRE Update, currently 5:

JRE 5.0 Update 5 includes the JVM technology
The J2SE Runtime Environment (JRE) allows end-users
to run Java applications. More info...
Download JRE 5.0 Update 5

Make sure to accept the License Agreement

Choose:

Linux Platform
Linux self-extracting file (jre-1_5_0_05-linux-i586.bin, 15.87 MB)

Run:

[root@charon fc4]# sh jre-1_5_0_05-linux-i586.bin
[root@charon fc4]# mv jre1.5.0_05 /opt/jre1.5
[root@charon fc4]# ln -s /opt/jre1.5/plugin/i386/ns7/libjavaplugin_oji.so /usr/lib/mozilla/plugins/libjavaplugin_oji.so

(If you update the JRE package, simply delete the /opt/jre1.5 directory and
copy the update to /opt/jre1.5 -- there will be no need to update the 'ln' link.)

---

Controlling Java through 'alternatives'. When running the 'java' command,
FC4 will automatically pick the FC4 GNU Java, to use Sun's java do the following:

[root@charon fc4]# /usr/sbin/alternatives --install /usr/bin/java java /opt/jre1.5/bin/java 2
[root@charon fc4]# echo 2 | alternatives --config java

[root@charon fc4]# java -version
java version "1.5.0_05"
Java(TM) 2 Runtime Environment, Standard Edition (build 1.5.0_05-b05)
Java HotSpot(TM) Client VM (build 1.5.0_05-b05, mixed mode, sharing)

---

NOTE: Depending on your use of Java in FC4, you may still choose
to use the RPM, the original notes (using Update 3) are here:

Linux Platform
Linux RPM in self-extracting file (jre-1_5_0_03-linux-i586-rpm.bin, 15.28 MB)

Run:

[root@charon fc4]# sh jre-1_5_0_03-linux-i586-rpm.bin
[root@charon fc4]# rpm -ivh jre-1_5_0_03-linux-i586.rpm (this step WAS NOT necessary for me)
[root@charon fc4]# ln -s /usr/java/jre1.5.0_03/plugin/i386/ns7/libjavaplugin_oji.so /usr/lib/mozilla/plugins/libjavaplugin_oji.so

Top Home


Xterm Default Xresources

15 June 2005

Settings, for EVERY user:

EDIT /etc/X11/Xresources
ADD at the END:

xterm*visualBell: true
xterm*background: Black
xterm*foreground: Wheat
xterm_color*background: Black
xterm_color*foreground: Wheat
xterm*scrollBar: true
xterm*ttyModes: erase ^?

(The last line is to fix the backspace key in FC4 for
xterm and vi, vim applications).

To reload Xresources, run:
[mirandam@charon ~]$ xrdb -merge /etc/X11/Xresources
or simply restart the X-server.

Top Home


Modify BASH Defaults

11 May 2004

Settings, for EVERY user:

EDIT /etc/bashrc
ADD to the END of the file:

# alias interactive
alias rm='rm -i'
alias cp='cp -i'
alias mv='mv -i'

These prevent common errors of deleting or overwriting files.

Top Home


Setup Samba

5 June 2004

Make sure you have Samba installed in the installation process.

EDIT /etc/samba/smb.conf
Set your Windows Workgroup name in [global] section.

Added shares at the end of the file:
[media]
path = /mnt/media
public = yes
writable = no
[work]
path = /mnt/work
public = yes
writable = yes

If 'writable' the location need to be writable in Linux first.
Example: NTFS is not writable in Linux.
If home data (all work in /home/username) is to be accessible,
then set 'browseable = yes' under [homes] (~line 188).

Run samba check for errors:
/etc/init.d/smb start

Use chkconfig or serviceconf to enable samba (smb) in both runlevels 3 and 5.

[root@charon samba]# chkconfig --list smb
smb 0:off 1:off 2:off 3:off 4:off 5:off 6:off
[root@charon samba]# chkconfig --level 35 smb on
[root@charon samba]# chkconfig --list smb
smb 0:off 1:off 2:off 3:on 4:off 5:on 6:off

Add users who can access these shares with the 'smbpasswd' command.
This does NOT need to match your Linux password. This should be the
login name and password you use from Windows when accessing your
Linux computer.

[root@charon samba]# smbpasswd -a username
New SMB password:
Retype new SMB password:
Added user username.

(Note: 'username' must be a valid account on the machine)

Restart Samba for every change to users/passwords or 'smb.conf'

[root@charon samba]# /etc/init.d/smb restart
Shutting down SMB services: [ OK ]
Shutting down NMB services: [ OK ]
Starting SMB services: [ OK ]
Starting NMB services: [ OK ]

Top Home


Mount NTFS Partitions

12 June 2005

Either recompile your kernel for NTFS read support. (Hard)
Or obtain the matching the proper kernel module. Again make sure
you have the correct version (example similar to: 2.6.11-1.1369_FC4).
Use the 'uname -rm' command for more information.

Go to http://www.linux-ntfs.org/content/view/129/65/
for the module/rpm.
Go to http://www.linux-ntfs.org/content/view/127/63/
for the instructions.

[root@charon fc4]# uname -rm
2.6.11-1.1369_FC4 i686

I selected '2.6.11-1.1369_FC4' 'i686' for my Athlon-XP computer. Both parts MUST match.

[root@charon fc4]# rpm -ivh kernel-module-ntfs-2.6.11-1.1369_FC4-2.1.22-0.rr.6.0.i686.rpm
Preparing... ########################################### [100%]
1:kernel-module-ntfs-2.6.########################################### [100%]

To allow access to NTFS partitions you must (1) check how many partitions
you have, (2) create mount points, (3) mount partitions, and (4) update fstab
to mount at next boot.

Check Partitions

Check how many NTFS partitions you have:

[root@charon fc4]# fdisk -lu /dev/hda | grep NTFS
/dev/hda1 * 63 16771859 8385898+ 7 HPFS/NTFS
/dev/hda2 16771860 33543719 8385930 7 HPFS/NTFS
/dev/hda3 33752628 67312349 16779861 7 HPFS/NTFS

Usually the first will be C drive, next D, etc.

Create Mount Points

Instead of /media/, you can also use /mnt/, both will work, but make
sure to make the correct edits in all places.

[root@charon fc4]# cd /media/
[root@charon media]# mkdir c_drive
[root@charon media]# mkdir d_drive
[root@charon media]# mkdir e_drive

You don't have to use these names, if you prefer to creat folders such as
movies, documents, or winxp, any name will work (without spaces).

Mount Partitions

Run 'man mount' to fully explain what "-r -o umask=0222" does.

[root@charon media]# mount /dev/hda1 /media/c_drive/ -t ntfs -r -o umask=0222
[root@charon media]# mount /dev/hda2 /media/d_drive/ -t ntfs -r -o umask=0222
[root@charon media]# mount /dev/hda3 /media/e_drive/ -t ntfs -r -o umask=0222

Update /etc/fstab

Open '/etc/fstab' in an editor and add these lines to the END of the file:

/dev/hda1 /media/c_drive ntfs ro,defaults,umask=0222 0 0
/dev/hda2 /media/d_drive ntfs ro,defaults,umask=0222 0 0
/dev/hda3 /media/e_drive ntfs ro,defaults,umask=0222 0 0

NOTE for FAT32 users

Insted of 'NTFS' above you can use 'VFAT' to mount your FAT32 partitions. No
extra modules or download are needed. Just replace 'vfat' for 'ntfs' when
mounting and when editting '/etc/fstab'.

FAT32 read and write is supported. If you wish to mount read/write,
then use: '-rw' when Mounting Partitions, and 'rw,defaults,umask=0000 0 0' when
editing '/etc/fstab'.

Top Home


Install Realplayer

12 June 2005

Download RealPlayer 10.0 GOLD:
http://www.real.com/linux/

Select: "Download RPM Package"

NOTE: If you have RealPlayer 8 or older installed please read Fedora Core 2 - RealPlayer.


NOTE: You can have both HelixPlayer and RealPlayer installed,
however I strongly recommend using RealPlayer over HelixPlayer.

Check for HelixPlayer:

[root@charon fc4]# rpm -q HelixPlayer
HelixPlayer-1.0.4-4

Uninstall HelixPlayer:

[root@charon fc4]# rpm -e HelixPlayer

Install RealPlayer 10 GOLD:

[root@charon fc4]# rpm -ivh RealPlayer10GOLD.rpm
Preparing... ########################################### [100%]
1:RealPlayer ########################################### [100%]

PROBLEM: Since RealPlayer is compiled in GCC 3.2 and
FC4 uses and links to GCC 4.0, you will need compat-libstdc++-33 RPM.
This file is found on CD3 of the Fedora Core 4 disks.

[root@charon fc4]# rpm -ivh compat-libstdc++-33-3.2.3-47.fc4.i386.rpm

----

(IF NECESSARY) Reset Mozilla/Firefox Plugin Cache. This must be
done for EVERY user.

Mozilla:
[mirandam@charon ~]$ rm ~/.mozilla/pluginreg.dat
FireFox:
[mirandam@charon ~]$ rm ~/.mozilla/firefox/pluginreg.dat

RealPlayer/HelixPlayer Forums:
https://helixcommunity.org/forum/?group_id=154

Top Home


Setting Login Screen Defaults

06 November 2004

EDIT /etc/sysconfig/desktop

Default Login to KDE: Fedora by default makes everyone login to Gnome.
If you prefer everyone to login to KDE by default.
CHANGE from

DESKTOP="GNOME"

to:

DESKTOP="KDE"

KDE Login Manager: Fedora by default uses the Gnome Login Manager (gdm).
If you prefer to use the KDE Login Manager (kdm).
ADD the line:

DISPLAYMANAGER="KDE"

Changing Preferences: You can change the preferences for login managers.
For Gnome/gdm: Run 'gdmsetup'
For KDE/kdm: Run the KDE Control Center > System Administration > Login Manager.

Top Home


Install Kernel Source

2 October 2005

Fedora no longer ships with the kernel-source RPM. You must install it
separately. This is NOT needed unless you wish to re-compile your
kernel.


Kernel Headers (kernel-devel)
If you need to install a driver (Nvidia, ndiswrapper, Cisco VPN, etc.) that
requires kernel sources, it may be sufficient to install just the kernel headers
package (kernel-devel RPM). This can be found on CD4, the DVD or online. If you
have updated your kernel (using yum or up2date), then use yum to install the
package ('yum install kernel-devel'). Make sure to match your current kernel
version (read below for the 'uname' command).

The default kernel source can be found through any mirror. Look in the
directory "/4/i386/os/SRPMS/". An example from Fedora:
http://download.fedora.redhat.com/pub/fedora/linux/core/4/i386/os/SRPMS/.
If you are using an updated kernel you can also look in the update directory
on most Fedora mirror sites. For example:
http://download.fedora.redhat.com/pub/fedora/linux/core/updates/4/SRPMS/.

If you wish you you can obtain the source of your current running kernel.
Use the 'uname' command.

[root@charon fc4]# uname -r
2.6.11-1.1369_FC4

Select: kernel-2.6.11-1.1369_FC4.src.rpm 03-Jun-2005 13:32 41M

Install:
[root@charon fc4]# rpm -ivh kernel-2.6.11-1.1369_FC4.src.rpm
1:kernel ########################################### [100%]

Set it up:

[root@charon fc4]# rpmbuild -bp --target=noarch /usr/src/redhat/SPECS/kernel-2.6.spec

The source files will be properly located in '/usr/src/redhat/BUILD/kernel-2.6.11/'

This is clearly explained in the FC4 Release Notes - Kernel.

General instructions to recompile a 2.6.x kernel in Fedora can be found in
my Fedora Core 4 Kernel Compile Notes.

Top Home


Comments, suggestions, questions or any feedback welcome for this page or any of my Resources. Please use the contact link.

Help Out: If you found this guide or any Resource helpful, please consider supporting this site by recommending this page to others or linking to this page. I appreciate all the support I receive. Thank you in advance.

Disclaimer: The author makes no claim to the accuracy of the information provided. This information is provided in the hope that it will be useful, but WITHOUT ANY WARRANTY. There is no implied support from referencing this guide. Any help that is provided is at will. Use this information at your own risk. Always make proper backups and use caution when modifying critical system files.

PLEASE DO NOT mirror, translate or duplicate this page without contacting me. I have spent countless hours of work personally researching and verifying these steps.

Copyright © 2003-2008 by Mauriat Miranda (mjmwired.net). Hosted by MidPhase.