Tuesday, February 7, 2006

Brontok jilid 2?

Virus Brontok tidak bisa dipungkiri telah menjadi fenomena tersendiri di kalangan pemakai komputer di tanah air. Seperti yang pernah saya tulis beberapa hari lalu dengan judul posting “Virus Brontok - sebuah kebanggaan atau moralitas?” sampai sekarang ternyata virus ini bukannya semakin tenggelam, namun semakin banyak memakan korban. Setiap hari minimal ada 10 komputer terinfeksi yang datang di tempat saya bekerja, dan alhamdulillah semuanya berhasil dibersihkan dan diselamatkan tanpa membuat kerugian lebih banyak (untuk layanan perbaikan komputer yang diakibatkan oleh virus lokal ini kami sama sekali tidak menarik biaya).

Virus yang Antivirus
Beberapa hari lalu, genderang perang programmer virus lokal telah dimulai. Hadirnya virus Brontok yang banyak memakan korban telah menanamkan bibit kebencian, kemarahan, kejengkelan, dan lain sebagainya. Hal ini ditandai dengan lahirnya virus baru yaitu virus NoBron. Virus ini secara terang-terangan mengklaim sebagai antivirus Brontok. Memang secara nyata virus ini mampu mengatasi virus Brontok dengan menghapusnya dari komputer yang terjangkit. Namun secara kasat mata, diam-diam ia malah meracuni komputer yang menjalankannya. Bila berlanjut akan terlihat pula banyak kata-kata hujatan yang ditujukan kepada si pembuat virus Brontok. Kerusakan yang ditimbulkan oleh virus NoBron sama saja dengan virus Brontok.

Korban Perang
Entahlah apa yang dicari oleh orang-orang pintar ini, ketenaran? kebanggaan? atau hanya sekedar menyalurkan hobi saja?

Yang jelas menurut pendapat saya, hanya orang-orang kalah, pesimistis, dan lemah terhadap kenyataan pahit hidup yang dapat berbuat seperti ini. Toh kemenangan walau sekecil apapun bila bermanfaat bagi orang lain, maka itu tetap bisa disebut kemenangan. Dan sebaliknya kemenangan yang diperuntukkan diri sendiri sekaligus merugikan orang lain tidak dapat dikatakan kemenangan.

Si pembuat virus NoBron menghujat kelompok pembuat virus Brontok sebagai pecundang, sebaliknya dengan kelompoknya sendiri apa bukan juga pecundang?

Saya lebih bahagia ketika ada seseorang yang membuat sebuah aplikasi kecil (bahkan sangat ringan, sebuah aplikasi teks sederhana yang terangkai dari hanya beberapa baris script) namun saya sangat menyukainya karena ada satu pekerjaan saya yang dapat saya selesaikan dengan cepat bila memakai aplikasi tersebut.

No comments: